assalamu'alaikum....

Minggu, 12 Agustus 2012

Analisis SWOT


A.    Analisis SWOT Sebagai Alat Formulasi Strategi
1.      Pengertian Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah indikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Stengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Proses pengambilan keputusan strategi selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan.[1]
Teknik analisis SWOT pada dasarnya merupakan suatu teknik untuk mengenali berbagai kondisi yang menjadi basis bagi perencanaan strategi (strategic planner). Tujuan utama perencanaan strategi adalah untuk memperoleh keunggulan bersaing dan memiliki produk yang sesuai dengan keinginan konsumen dan dukungan yang optimal dari sumber daya yang ada.[2]
Analisis SWOT secara sederhana dipahami sebagai pengujian terhadap kekuatan dan kelemahan internal sebuah organisasi, serta peluang dan ancaman lingkungan eksternalnya. SWOT adalah perangkat umum yang didesain dan digunakan sebagai langkah awal dalam proses pembuatan keputusan dan sebagai perencanaan strategi dalam berbagai terapan.
Proses pengambilan keputusan strategi selau berkaitan dengan pengambilan misi, tujuan, strategi dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencanaan strategi harus menganalisis faktor-faktor perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini.
Faktor eksternal adalah faktor lingkungan luar perusahaan baik langsung maupun tidak langsung. Faktor eksternal ini dapat berdampak positif ataupun negatif bagi perusahaan, artinya ada yang memberikan peluang dan sebaliknya ada yang memberikan ancaman.[3] Faktor internal adalah lingkungan yang berada dari dalam perusahan itu sendiri. Faktor inilah yang menunjukkan adanya kekuatan atau kelemahan perusahaan itu sendiri, baik yang sudah lampau, kini maupun yang akan datang.[4]
Analis eksternal adalah suatu proses yang digunakan dalam perencanaan strategi untuk memantau lingkungan dalam menentukan peluang dan ancaman. Peluang (Opportunities) adalah faktor-faktor lingkungan luar yang positif. Sedangkan ancaman  (Threats) adalah faktor-faktor lingkungan luar yang negatif.[5] Analisis internal adalah suatu proses yang digunakan dalam perencanaan strategi dalam rangka menilai atau mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan tiap-tiap divisi.[6]
2.      Tujuan, Manfaat dan Fungsi Analisis SWOT
a.       Tujuan Analisis SWOT
Analisis SWOT mengarahkan analisis strategi dengan cara memfokuskan perhatian pada kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities) dan ancaman (threats) yang merupakan hal yang kritis bagi keberhasilan perusahaan. Untuk mengetahui kelemahan dan menciptakan kelemahan itu menjadi suatu kekuatan, serta mencoba menghilangkan ancaman untuk dijadikan peluang, maka perlunya identifikasi terhadap peluang dan ancaman yang dihadapi serta kekutan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan melalui telaah terhadap lingkungan usaha dan potensi sumber daya perusahaan dalam menetapkan sasaran dan merumuskan strategi perusahaan yang realistis dalam mewujudkan misi dan visinya.
Maka tujuan analisis SWOT pada perusahaan adalah untuk membenarkan  faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan yang telah dianalisis. Apabila terdapat kesalahan, agar perusahaan itu berjalan dengan baik maka perusahan itu harus mengolah untuk mempertahankan serta memanfaatkan peluang yang ada secara baik begitu juga pihak perusahaan harus mengetahui kelemahan yang dihadapi agar menjadi kekuatan serta mengatasi ancaman menjadi peluang.
b.      Manfaat Analisis SWOT
Analisis SWOT bermanfaat apabila telah secara jelas ditentukan dalam bisnis apa perusahaan beroprasi, dan arah mana perusahaan menuju ke masa depan serta ukuran apa saja yang digunakan untuk menilai keberhasilan manajemen dalam menjalankan misinya dan mewujudkan visinya. Manfaat dari analisis SWOT adalah merupakan strategi bagi para stakeholder untuk menetapkan sarana-sarana saat ini atau kedepan terhadap kualitas internal maupun eksternal.[7]
c.       Fungsi Analisis SWOT
Ketika suatu perusahan mengorbitkan suatu produk tentunya pasti telah mengalami proses penganalisaan terlebih dahulu oleh tim teknis corporate plan. Sebagian dari pekerjaan perencanaan strategi terfokus kepada apakah perusahaan mempunyai sumber daya dan kapabilitas memadai untuk menjalankan misinya dan mewujudkan visinya. Pengenalan akan kekuatan yang dimiliki akan membantu perusahaan untuk tetap menaruh perhatian dan melihat peluang-peluang baru. Sedangkan penilaian yang jujur terhadap kelemahan-kelemahan yang ada akan memberikan bobot realisme pada rencana-rencana yang akan dibuat perusahaan.
Maka, fungsi dari analisis SWOT adalah untuk menganalisa mengenai kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan yang dilakukan melalui telaah terhadap kondisi internal perusahaan, serta analisa mengenai peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan yang dilakukan melalui telaah terhadap kondisi eksternal perusahaan.
3.      Cara Membuat Analisis SWOT
Dalam merencanakan kegiatan usaha diperlukan perencanaan usaha yang baik. Perencanaan merupakan suatu proses yang diawali dengan pencarian data, analisis situasi internal  dan eksternal yang lebih dikenal dengan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat), hingga penyusunan rencana kegiatan yang akan dilakukan dalam suatu periode tertentu untuk mencapai tujuan dan sasaran, serta bagaimana proses evaluasi akan dilakukan sampai akhir masa perencanaan. Analisis ini menjadi dasar sangat penting bagi pembuatan perencanaan usaha. Dengan mengenal situasi internal dan eksternal, dapat dilakukan pengambilan keputusan yang tepat untuk menjalankan kegiatan usaha.[8]Analisis SWOT merupakan salah satu media yang efektif untuk mengetahui situasi internal dan eksternal perusahaan guna menyusun suatu strategic planning atau perencanaan strategi perusahaan.
Sebelum melakukan analisis lingkungan dengan analisis SWOT, ada lima hal yang harus diperhatikan yang seringkali menjadi problem dalam mengimplementasikan SWOT di lapangan, yaitu sebagai berikut:
a.         Hati-hati jangan sampai salah dalam menghubungkan faktor internal dan eksternal.
b.        Jangan terpukau hanya pada faktor kekuatan saja, sedangkan kelemahan yang sangat sensitif malah dilupakan.
c.         Jangan meremehkan faktor tantangan, betapun kecilnya dia.
d.        Sebaliknya, juga jangan berlebihan atau terlalu memperhatikan kelemahan.
e.         Jangan meletakan kereta di dalam kuda, artinya jangn bersikap “kerjakan dulu, strategic planning belakangan”.
Dalam merumuskan keputusan strategi guna penyusunan perencanaan usaha yang baik dengan menggunakan salah satu metode SWOT diantara berbagai metode yang ada. Kearns menampilkan Matriks dalam delapan kotak, yaitu dua paling atas adalah kotak faktor eksternal (peluang dan tantangan), sedangkan dua kotak sebelah kiri adalah faktor internal (kekuatan dan kelemahan). Empat kotak lainnya merupakan kotak isu-isu strategi yang timbul sebagai hasil titik pertemuan antara faktor-faktor internal dan eksternal.[9]
Comparative Advantage ‘Keunggulan Komparatif’ berarti pertemuan dua elemen kekuatan dan peluang sehingga peluang tersebut tidak boleh dibiarkan hilang begitu saja, namun sebaliknya harus segera diperkuat dengan berbagai perencanaan yang mampu mendukungnya.[10]
Sel A, memberi kemungkinan bagi organisasi untuk berkembang lebih cepat, namun harus senantiasa waspada terhadap perubahan yang tidak menentu dalam lingkungannya. Dengan demikian soal yang harus dijawab adalah “bagaimana memanfaatkan peluang yang ada pada kita untuk meningkatkan posisi kompetitifnya?
Sel B, menghadapkan organisasi pada isu strategis Mobilization, yaitu kotak interaksi dan pertemuan antara ancaman dari luar yang diidentifikasikan dengan kekuatan organisasi. Di sini, harus dilakukan mobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi untuk memperlunak ancaman dari luar tersebut, bahkan jika mungkin akan merubahnya menjadi peluang.
Sel C, menampilkan isu pilihan strategis Investment atau Divestment yang memberikan pilihan dengan situasi yang kabur. Peluang yang tersedia sangat meyakinkan, namun kemampuan untuk menggarapnya tidak dimiliki. Jika dipaksakan, dapat memakan biaya yang cukup besar sehingga akan merugikan organisasi. Jika memang demikian, lebih baik ditinggalkan dan diserahkan kepada organisasi lain untuk menggarapnya, atau bisa juga organisasi mengambil keputusan tidak berbuat apa-apa. Pertanyaannya adalah, “Haruskah organisasi menanam investasi untuk memperkuat titik lemahnya, sehingga mampu mengubah dan memperbaiki posisi kompetitifnya?
Sel D, adalah kotak yang paling lemah dari semua sel karena merupakan kontak atau titik temu dua sisi yang masing-masing lemah. Kerenanya keputusan yang salah akan membawa bencana bagi organisasi. Strategi yang harus diambil adalah Damage Control ‘mengendalikan kerugian’ sehingga tidak menjadi lebih parah dari yang diperkirakan.
Karena itu, dalam menyusun skala prioritas perencanaan organisasi, model titik temu tersebut harus dimanfaatkan, sejauh mana isu tersebut relevan dengan visi dan misi organisasi, dengan berpedoman pada sikap: semakin dekat isu itu relevansinya dengan visi dan misi organisasi, semakin perlu diberikan skala prioritas untuk diprogramkan.
Tabel 2.1 Diagram Matriks SWOT Kearns
EKSTERNAL

INTERNAL
OPPORTUNITY

THREATS
STRENGTH
Comparative
Advantage
Mobilization
WEAKNESS
Divestment/
investment
Demage control
Sumber: M. Ismail Yusanto, M. Karebet Widjajakusuma, Menggagas Bisnis Islami, (Jakarta: Gema Insani, 2002),h.82

Analisis SWOT meruapakan prosedur sistematis untuk mengidentifikasikan faktor-faktor keberhasilan kritis (critical success factors) yang dimiliki oleh perusahaan, meliputi kekuatan dan kelemahan internalnya, dan peluang serta ancaman yang bersifat eksternal. Kekuatan (strengths) adalah keahlian dan sumber daya utama yang dimiliki perusahaan.  Keahlian (skills) atau kompetisi yang secara khusus dimilki perusahaan disebut ‘core competencies’ konsep core competencies merupakan konsep yang penting karena hal itu menunjukkan keunggulan kompetitif yang signifikan yang dimiliki perusahaan. Sebaliknya, kelemahan menunjukkan kekurangan perusahaan dalam keahlian atau kompetensi tertentu, yang relatif dimiliki oleh perusahaan pesaing.[11]
Kelemahan
 Internal
Berbagai Peluang
Berbagai Ancaman
Kekuatan
 Internal
Gambar 2.1 Diagram Analisis SWOT[12]

3.Mendukung strategi                 1.Mendukung strategi
   turnaround                               agresif





4.Mendukung stategi                  2.Mendukung strategi
                  defensif                                           diversifikasi

Kuadran I :
Ini merupakan situasi yang menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif.
Kuadran II :
Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/pasar).
Kuadran III :
Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi dilain pihak menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Fokus strategi ini yaitu meminimalkan masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut pasar yang lebih baik (turn around).
Kuadran IV :
Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. Fokus strategi yaitu melakukan tindakan penyelamatan agar terlepas dari kerugian yang lebih besar (defensive).


[1] Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Tehnik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1997). h.18-19.

[2] Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Tehnik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1997),h.19.

[3] Amin, dkk, manajemen strategik, (Jakarta: Harvarindo, 2003),h.27

[4] Amin, dkk, manajemen strategik, (Jakarta: Harvarindo, 2003),h.27

[5] Amin, dkk, Manajemen Strategik, (Jakarta: Harvarindo, 2003),h.28.

[6] Sri Agustinus dan wahyuni, Manajemen Strategi Pengantar Proses Berpikir Strategik, (Jakarta: Binarupa Aksara, 1996),h.49.
[7] Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Tehnik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1997),h.19.
[8] M. Ismail Yusanto, M. Karebet Widjajakusuma, Menggagas Bisnis Islami, (Jakarta: Gema Insani, 2002),h.78.
[9] M. Ismail Yusanto, M. Karebet Widjajakusuma, Menggagas Bisnis Islami, (Jakarta: Gema Insani, 2002),h.79.

[10] M. Ismail Yusanto, M. Karebet Widjajakusuma, Menggagas Bisnis Islami, (Jakarta: Gema Insani, 2002),h.79-81.


[11] Blocher,chen, Lin, diterjemahkan oleh A. Susty Ambarriani, Manajemen Biaya,(Jakarta: Salemba Empat, 2000), h.41.

[12] Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Tehnik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1997). h.19.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bintang