A. Analisis
SWOT Sebagai Alat Formulasi Strategi
1. Pengertian
Analisis SWOT
Analisis
SWOT adalah indikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan
strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan (Stengths) dan
peluang (Opportunities), namun secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses)
dan ancaman (Threats). Proses
pengambilan keputusan strategi selalu berkaitan dengan pengembangan misi,
tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan.[1]
Teknik
analisis SWOT pada dasarnya merupakan suatu teknik untuk mengenali berbagai
kondisi yang menjadi basis bagi perencanaan strategi (strategic planner). Tujuan utama perencanaan strategi adalah untuk
memperoleh keunggulan bersaing dan memiliki produk yang sesuai dengan keinginan
konsumen dan dukungan yang optimal dari sumber daya yang ada.[2]
Analisis
SWOT secara sederhana dipahami sebagai pengujian terhadap kekuatan dan
kelemahan internal sebuah organisasi,
serta peluang dan ancaman lingkungan eksternalnya. SWOT adalah perangkat umum
yang didesain dan digunakan sebagai langkah awal dalam proses pembuatan
keputusan dan sebagai perencanaan strategi dalam berbagai terapan.
Proses
pengambilan keputusan strategi selau berkaitan dengan pengambilan misi, tujuan,
strategi dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencanaan strategi harus
menganalisis faktor-faktor perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini.
Faktor
eksternal adalah faktor lingkungan luar perusahaan baik langsung maupun tidak
langsung. Faktor eksternal ini dapat berdampak positif ataupun negatif bagi
perusahaan, artinya ada yang memberikan peluang dan sebaliknya ada yang
memberikan ancaman.[3]
Faktor internal adalah lingkungan yang berada dari dalam perusahan itu sendiri.
Faktor inilah yang menunjukkan adanya kekuatan atau kelemahan perusahaan itu
sendiri, baik yang sudah lampau, kini maupun yang akan datang.[4]
Analis
eksternal adalah suatu proses yang digunakan dalam perencanaan strategi untuk
memantau lingkungan dalam menentukan peluang dan ancaman. Peluang (Opportunities) adalah faktor-faktor
lingkungan luar yang positif. Sedangkan ancaman
(Threats) adalah faktor-faktor
lingkungan luar yang negatif.[5]
Analisis internal adalah suatu proses yang digunakan dalam perencanaan strategi
dalam rangka menilai atau mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan tiap-tiap
divisi.[6]
2. Tujuan,
Manfaat dan Fungsi Analisis SWOT
a. Tujuan
Analisis SWOT
Analisis
SWOT mengarahkan analisis strategi dengan cara memfokuskan perhatian pada kekuatan
(strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities) dan ancaman (threats) yang merupakan hal yang kritis
bagi keberhasilan perusahaan. Untuk mengetahui kelemahan dan menciptakan
kelemahan itu menjadi suatu kekuatan, serta mencoba menghilangkan ancaman untuk
dijadikan peluang, maka perlunya identifikasi terhadap peluang dan ancaman yang
dihadapi serta kekutan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan melalui telaah
terhadap lingkungan usaha dan potensi sumber daya perusahaan dalam menetapkan
sasaran dan merumuskan strategi perusahaan yang realistis dalam mewujudkan misi
dan visinya.
Maka
tujuan analisis SWOT pada perusahaan adalah untuk membenarkan faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan yang telah dianalisis.
Apabila terdapat kesalahan, agar perusahaan itu berjalan dengan baik maka
perusahan itu harus mengolah untuk mempertahankan serta memanfaatkan peluang
yang ada secara baik begitu juga pihak perusahaan harus mengetahui kelemahan
yang dihadapi agar menjadi kekuatan serta mengatasi ancaman menjadi peluang.
b. Manfaat
Analisis SWOT
Analisis
SWOT bermanfaat apabila telah secara jelas ditentukan dalam bisnis apa
perusahaan beroprasi, dan arah mana perusahaan menuju ke masa depan serta
ukuran apa saja yang digunakan untuk menilai keberhasilan manajemen dalam
menjalankan misinya dan mewujudkan visinya. Manfaat dari analisis SWOT adalah
merupakan strategi bagi para stakeholder untuk
menetapkan sarana-sarana saat ini atau kedepan terhadap kualitas internal
maupun eksternal.[7]
c. Fungsi
Analisis SWOT
Ketika
suatu perusahan mengorbitkan suatu produk tentunya pasti telah mengalami proses
penganalisaan terlebih dahulu oleh tim teknis corporate plan. Sebagian dari pekerjaan perencanaan strategi
terfokus kepada apakah perusahaan mempunyai sumber daya dan kapabilitas memadai
untuk menjalankan misinya dan mewujudkan visinya. Pengenalan akan kekuatan yang
dimiliki akan membantu perusahaan untuk tetap menaruh perhatian dan melihat
peluang-peluang baru. Sedangkan penilaian yang jujur terhadap
kelemahan-kelemahan yang ada akan memberikan bobot realisme pada
rencana-rencana yang akan dibuat perusahaan.
Maka,
fungsi dari analisis SWOT adalah untuk menganalisa mengenai kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki perusahaan yang dilakukan melalui telaah terhadap
kondisi internal perusahaan, serta analisa mengenai peluang dan ancaman yang
dihadapi perusahaan yang dilakukan melalui telaah terhadap kondisi eksternal
perusahaan.
3. Cara
Membuat Analisis SWOT
Dalam
merencanakan kegiatan usaha diperlukan perencanaan usaha yang baik. Perencanaan
merupakan suatu proses yang diawali dengan pencarian data, analisis situasi internal dan eksternal yang lebih dikenal dengan
analisis SWOT (Strength, Weakness,
Opportunity, Threat), hingga penyusunan rencana kegiatan yang akan
dilakukan dalam suatu periode tertentu untuk mencapai tujuan dan sasaran, serta
bagaimana proses evaluasi akan dilakukan sampai akhir masa perencanaan.
Analisis ini menjadi dasar sangat penting bagi pembuatan perencanaan usaha.
Dengan mengenal situasi internal dan eksternal, dapat dilakukan pengambilan
keputusan yang tepat untuk menjalankan kegiatan usaha.[8]Analisis
SWOT merupakan salah satu media yang efektif untuk mengetahui situasi internal
dan eksternal perusahaan guna menyusun suatu strategic planning atau perencanaan strategi perusahaan.
Sebelum
melakukan analisis lingkungan dengan analisis SWOT, ada lima hal yang harus
diperhatikan yang seringkali menjadi problem dalam mengimplementasikan SWOT di
lapangan, yaitu sebagai berikut:
a.
Hati-hati jangan sampai salah dalam
menghubungkan faktor internal dan eksternal.
b.
Jangan terpukau hanya pada faktor
kekuatan saja, sedangkan kelemahan yang sangat sensitif malah dilupakan.
c.
Jangan meremehkan faktor tantangan,
betapun kecilnya dia.
d.
Sebaliknya, juga jangan berlebihan atau
terlalu memperhatikan kelemahan.
e.
Jangan
meletakan kereta di dalam kuda, artinya jangn
bersikap “kerjakan dulu, strategic
planning belakangan”.
Dalam
merumuskan keputusan strategi guna penyusunan perencanaan usaha yang baik
dengan menggunakan salah satu metode SWOT diantara berbagai metode yang ada. Kearns
menampilkan Matriks dalam delapan kotak, yaitu dua paling atas adalah kotak
faktor eksternal (peluang dan tantangan), sedangkan dua kotak sebelah kiri
adalah faktor internal (kekuatan dan kelemahan). Empat kotak lainnya merupakan
kotak isu-isu strategi yang timbul sebagai hasil titik pertemuan antara
faktor-faktor internal dan eksternal.[9]
Comparative
Advantage ‘Keunggulan Komparatif’ berarti
pertemuan dua elemen kekuatan dan peluang sehingga peluang tersebut tidak boleh
dibiarkan hilang begitu saja, namun sebaliknya harus segera diperkuat dengan
berbagai perencanaan yang mampu mendukungnya.[10]
Sel
A, memberi kemungkinan bagi organisasi untuk berkembang
lebih cepat, namun harus senantiasa waspada terhadap perubahan yang tidak
menentu dalam lingkungannya. Dengan demikian soal yang harus dijawab adalah “bagaimana memanfaatkan peluang yang ada pada
kita untuk meningkatkan posisi kompetitifnya?”
Sel
B, menghadapkan organisasi pada isu strategis Mobilization,
yaitu kotak interaksi dan pertemuan antara ancaman dari luar yang
diidentifikasikan dengan kekuatan organisasi. Di sini, harus dilakukan
mobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi untuk memperlunak
ancaman dari luar tersebut, bahkan jika mungkin akan merubahnya menjadi
peluang.
Sel
C, menampilkan isu pilihan strategis Investment
atau
Divestment yang memberikan pilihan dengan situasi yang kabur. Peluang
yang tersedia sangat meyakinkan, namun kemampuan untuk menggarapnya tidak
dimiliki. Jika dipaksakan, dapat memakan biaya yang cukup besar sehingga akan
merugikan organisasi. Jika memang demikian, lebih baik ditinggalkan dan
diserahkan kepada organisasi lain untuk menggarapnya, atau bisa juga organisasi
mengambil keputusan tidak berbuat apa-apa. Pertanyaannya adalah, “Haruskah organisasi menanam investasi untuk
memperkuat titik lemahnya, sehingga mampu mengubah dan memperbaiki posisi
kompetitifnya?”
Sel
D, adalah kotak yang paling lemah dari semua sel karena
merupakan kontak atau titik temu dua sisi yang masing-masing lemah. Kerenanya
keputusan yang salah akan membawa bencana bagi organisasi. Strategi yang harus
diambil adalah Damage Control ‘mengendalikan kerugian’ sehingga tidak menjadi
lebih parah dari yang diperkirakan.
Karena
itu, dalam menyusun skala prioritas perencanaan organisasi, model titik temu
tersebut harus dimanfaatkan, sejauh mana isu tersebut relevan dengan visi dan
misi organisasi, dengan berpedoman pada sikap: semakin dekat isu itu relevansinya dengan visi dan misi organisasi,
semakin perlu diberikan skala prioritas untuk diprogramkan.
Tabel 2.1 Diagram Matriks SWOT
Kearns
INTERNAL
|
OPPORTUNITY
|
THREATS
|
STRENGTH
|
Comparative
Advantage
|
Mobilization
|
WEAKNESS
|
Divestment/
investment
|
Demage
control
|
Sumber:
M. Ismail Yusanto, M. Karebet Widjajakusuma, Menggagas Bisnis Islami, (Jakarta: Gema Insani, 2002),h.82
Analisis
SWOT meruapakan prosedur sistematis untuk mengidentifikasikan faktor-faktor
keberhasilan kritis (critical success
factors) yang dimiliki oleh perusahaan, meliputi kekuatan dan kelemahan
internalnya, dan peluang serta ancaman yang bersifat eksternal. Kekuatan (strengths) adalah keahlian dan sumber
daya utama yang dimiliki perusahaan.
Keahlian (skills) atau
kompetisi yang secara khusus dimilki perusahaan disebut ‘core competencies’ konsep
‘core
competencies’ merupakan konsep yang penting karena hal itu menunjukkan
keunggulan kompetitif yang signifikan yang dimiliki perusahaan. Sebaliknya,
kelemahan menunjukkan kekurangan perusahaan dalam keahlian atau kompetensi
tertentu, yang relatif dimiliki oleh perusahaan pesaing.[11]
Kelemahan
Internal
|
Berbagai
Peluang
|
Berbagai Ancaman
|
Kekuatan
Internal
|
3.Mendukung
strategi 1.Mendukung
strategi
turnaround agresif
4.Mendukung
stategi 2.Mendukung strategi
defensif diversifikasi
Kuadran I :
Ini merupakan situasi yang menguntungkan. Perusahaan
tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang
ada. Strategi yang diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan
pertumbuhan yang agresif.
Kuadran II :
Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki
kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan
kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/pasar).
Kuadran
III :
Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi dilain pihak
menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Fokus strategi ini yaitu meminimalkan
masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut pasar yang lebih baik (turn
around).
Kuadran IV :
Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut
menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. Fokus strategi yaitu
melakukan tindakan penyelamatan agar terlepas dari kerugian yang lebih besar (defensive).
[1] Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Tehnik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama, 1997). h.18-19.
[2] Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Tehnik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama, 1997),h.19.
[3] Amin, dkk, manajemen strategik, (Jakarta: Harvarindo, 2003),h.27
[5] Amin, dkk, Manajemen Strategik, (Jakarta: Harvarindo, 2003),h.28.
[6] Sri Agustinus dan wahyuni, Manajemen Strategi Pengantar Proses Berpikir
Strategik, (Jakarta: Binarupa Aksara, 1996),h.49.
[7] Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Tehnik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama, 1997),h.19.
[8] M. Ismail Yusanto, M. Karebet
Widjajakusuma, Menggagas Bisnis Islami, (Jakarta:
Gema Insani, 2002),h.78.
[9] M. Ismail Yusanto, M. Karebet
Widjajakusuma, Menggagas Bisnis Islami, (Jakarta:
Gema Insani, 2002),h.79.
[10] M. Ismail Yusanto, M. Karebet
Widjajakusuma, Menggagas Bisnis Islami, (Jakarta:
Gema Insani, 2002),h.79-81.
[11] Blocher,chen, Lin, diterjemahkan
oleh A. Susty Ambarriani, Manajemen
Biaya,(Jakarta: Salemba Empat, 2000), h.41.
[12] Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Tehnik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama, 1997). h.19.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar